Cari Blog Ini

Jumat, 19 Oktober 2018

Identitas Diri


DIRI SENDIRI

Dalam perkuliahan hari Selasa 16 Oktober 2018 dalam mata kuliah filsafat pendidikan yang diampu oleh dosen yang hebat yauti bapak Aniq. Pada pembelajaran ini beliau menerangkan sedikit tentang apa yang disebut dengan diri sendiri atau identitas. Yang menurut saya pendapat beliau ini berbeda dengan pengertian identitas pada umumnya namun pendapat beliau masuk diakal juga. 

Langsung saja kepembahasan tentang diri sendiri atau sering disebut dengan identitas, tetapi sebelum masuk kedalam materi kita akan mengulas sedikit tentang bapak Pendidikan kita yaitu Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara menyatakan arti kemerdekaan dia yang memiliki 3 unsur, yaitu unsur berdiri sendiri, unsur tidak bergantung pada orang lain dan unsur dapat mengatur dir sendiri. Dari ke 3 pernyataan diatas  memiliki makna tentang diri sendiri atau pribadi. Kemudian bapak Ki Hajar Dewantara menyebutkan titah manusia ada 2 yaitu rohani dan jasmani. Rohani adalah yang membentuk roh dan pikiran sedangkan jasmani membentuk diri sendiri. Pada dua pernyataan Ki Hajar Dewantara sama-sama terdapat makna diri sendiri.

Kemudian bapak Aniq memiliki pengertian sendiri tentang apa itu yang dimaksud dengan diri sendiri. Yang kita ketahui pada umumnya diri sendiri atau identitas adalah bagaimana kita mengenal pribadi misal nama,alamat,pekerjaan dan lain-lain. Namun pernyataan tersebut kurang benar menurut bapak Aniq diri sendiri atau identitas adalah dimana posisi kita berada itulah identitas kita, misal kita sekarang menjadi guru maka identitas kita adalah guru yang tugasnya adalah mengajari murid supaya pintar, misal posisi kita sebagai mahasiswa maka identitas diri kita adalah mahasiswa yang harus belajar demi masa depan kita sendiri itulah pengertian identitas diri menurut Bapak Aniq dan saya pun tidak keberatan tentang pengertian identitas yang beliau sampaikan.

Jika kalian tidak setuju atau memiliki pendapat yang berbeda silahkan bisa memberi saran di kolom komentar 

Kamis, 04 Oktober 2018

Pendidikan di Indonesia


PENDIDIKAN  di INDONESIA

Kita tahu bahwa bapak pendidikan Indonesia adalah Ki Hajar Dewantara atau nama kratonnya Raden Mas Soewardi Surjaningrat, beliau lahir di Pakualam, 2 Mei 1889 itulah mengapa hari pendidikan nasional jatuh pada tanggal 2 Mei yaitu karena beliau juga lahir pada tanggal 2 Mei.kali ini saya akan sedikit membahas tentang Ki Hjar Dewantara Sebenarnya banyak tokoh pendidikan Indonesia seperti Rohana Kuddus, Imam Santoso, Bu Kasur, Kiai Hasym, Soetomo, Ahmad Dahlan dan banyak lagi. Tokoh pendidikan dari dunia misal Al Gazhali, Jhon Locke, Ibnu Sina, Thomas Newton, Jean Piaget dan masih sangat banyak lainnya. Namun kali ini saya ingin membahas tentang Ki Hajar Dewantara dalam bukunya beliau menjelaskan bahwa pendidikan berasal dari kemerdekaan artinya jika kita masih dijajah atau belum merdeka maka kita sulit untuk melakukan pendidikan karena situasinya akan tidak enak dan tidak stabil. Pernyataan beliau dikuatkan oleh pernyataan Sujiwo Tejo yang mengatakan kemerdekaan adalah suatu kebebasan lahir dan batin namun masih mengenal batas-batas. Pendapat Ki Hajar Dewantara juga dikuatkan oleh pembukaan UUD 1945 dalam tujuan kemerdekaan Indonesia alenia keempat yaitu kemerdekaan bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Gagasan-gagasan beliau banyak digunakan Indonesia sebagai dasar dalam pendidikan Indonesia. Tidak hanya di Indonesi gagasan-gagasan beliau juga banyak digunakan di luar negri terutama adalah Finlandia, kita tahu negara finlandia adalah negara dengan pendidikan terbaik didunia. Seharusnya kita bangga pada bangsa sendiri karena ada tokoh Indonesia yang teori atau gagasannya digunakan dalam cara mengajar pada negara dengan pendidikan no.1 didunia. Kemudian apakah kita perlu untuk mencontoh pendidikan di Finlandia? Tidak perlu karena menggunakan cara dari Ki Hajar Dewantara yang berasali Indonesia, kita harus berpikir bahwa Finlandia negara yang paling maju dalam pendidikan menggunakan teori atau gagasan dari Indonesia bisa maju apalagi kita yang orang asli di Indonesia pastinya kita harus lebih baik dari Finlandia. Untuk itu kita harus semangat dalam belajar agar negara kita ini lebih maju terutama dalam hal pendidikan, jangan hanya kita malah saling menghujat satu sama lain yang akhir-akhirnya menimbulkan perpecahan dan permasalahan.