Cari Blog Ini

Jumat, 02 November 2018


Bismillah...masih dalam pembelajaran yang bersangkutan dengan bapak pendidikan indonesia Ki Hajar Dewantara. Dalam buku beliau terdapat kata-kata atau kalimat yang kita anggap tidak bermakna tapi sebenarnya memiliki makna yang sangant luas dan indah. Kali ini saya akan membahasan hal-hal yang sangat menarik, kali ini saya akan membahas sedikit tentang sedikit kata-kata yang kita anggap tidak penting tetapi memiliki makna yang sangat mendalam, dalam kuliah filsafat pendidikan yang diampu oleh dosen pak Aniq yang sangat pandai dalam memaknai kata atau kalimat. Kata yang kita anggap tidak ada maknanya adalah :
1.   Ning Neng Nung Nan
2.   Ngandel Kendel Kandel Bandel
3.   Tetep, Teteg, Antep Lan Mantep
4.   Ing Ngarso Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani

Yang saya hanya tahu adalah poin nomor 4. Yaitu adalah ing ngarsa sung tulaha artinya di depan menjadi panutan, ing madya mngun karsa di tengah-tengah ikut dalam bekerja atau ikut serta dalam kegiatan, tut wuri handayani artinya di belakang menberikan motivasi atau dorongan. Itulah yang saya ketahui dari poin nomor 4 dan yang lain saya belum tahu kemudian setelah kuliah ini selesai akhirnya saya mengetahui satu poin lagi yaitu poin nomor 3 yang bunyinya tetep,teteg,antep dan mantep. Mari kita bahas satu persatu dari arti makna kata di atas;

1.      Tetep artinya memiliki prinsip hidup yang kuat, maksud dari itu adalah orang yang memiliki prinsip hidup yang tetap dan tidak mudah goyah walaupun dia dianggap tidak wajara atau bahkan tidak normal karena dia menganggap bahwa dirinya sudah benar dengan prinsipnya sendiri.
2.      Teteg artinya hampir sama dengan tetep namun memiliki perbedaan sedikit jika tetep diartikan dengan prinsip hidup yang tidak mudah goyang disini teteg hampir sama namun teteg diartikan lebih memiliki alasan jika ditanya pada pendiriannya dia memiliki jawaban untuk tetap pada pendiriannya itulah yang dimaknai dalam arti teteg
3.      Antep artinya adalah suatu yang kita katakan itu memiliki makna atau arti tidak hanya Cuma bicara kosong seperti tong kosong berbunyi nyaring namun lebih dimaknai padi semakin tua semakin menunduk. Misal kita memiliki prinsip maka prinsip itu harus memiliki nilai yang mendalam tidak hanya Cuma percaya atau prinsip yang Cuma ngikut-ngikut.
4.      Mantep sebenarnya dari empat kata diatas manknanya hampir sama kalau mantep adalah halyang kita lakukan itu sangat percaya diri walaupun hal atau prinsip yang kita lakukan benar atau salah tapi yang terpenting kita yakin dengan kegiatan atau prinsip kita lakukan.

Itulah hasil perkuliahan yang saya dapatkan dari hari selasa, 30 Oktober 2018, kita menganggap bahwa perkataan atau kalimat yang seperti itu tidak ada artina namun sebenarnya artinya sangat mendalam, itu hanya sebagian kecil saja kata atau kalimat yang saya bahas masih banyak kata atau kalimat yang belum kita habas yang kita anggap sepele namun memiliki makna kata yang sangat dalam dan cocok kita jadikan sebagai panutan atau motivasi. Sekian pembahasan pada line kali ini semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk terus ber buat baik karna tuhan tidak pernah tidur untuk menilai kita. Kami yakin bahwa proses tidak akan pernah membohongi hasil.

Sekian dan terima kasih


Jumat, 19 Oktober 2018

Identitas Diri


DIRI SENDIRI

Dalam perkuliahan hari Selasa 16 Oktober 2018 dalam mata kuliah filsafat pendidikan yang diampu oleh dosen yang hebat yauti bapak Aniq. Pada pembelajaran ini beliau menerangkan sedikit tentang apa yang disebut dengan diri sendiri atau identitas. Yang menurut saya pendapat beliau ini berbeda dengan pengertian identitas pada umumnya namun pendapat beliau masuk diakal juga. 

Langsung saja kepembahasan tentang diri sendiri atau sering disebut dengan identitas, tetapi sebelum masuk kedalam materi kita akan mengulas sedikit tentang bapak Pendidikan kita yaitu Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara menyatakan arti kemerdekaan dia yang memiliki 3 unsur, yaitu unsur berdiri sendiri, unsur tidak bergantung pada orang lain dan unsur dapat mengatur dir sendiri. Dari ke 3 pernyataan diatas  memiliki makna tentang diri sendiri atau pribadi. Kemudian bapak Ki Hajar Dewantara menyebutkan titah manusia ada 2 yaitu rohani dan jasmani. Rohani adalah yang membentuk roh dan pikiran sedangkan jasmani membentuk diri sendiri. Pada dua pernyataan Ki Hajar Dewantara sama-sama terdapat makna diri sendiri.

Kemudian bapak Aniq memiliki pengertian sendiri tentang apa itu yang dimaksud dengan diri sendiri. Yang kita ketahui pada umumnya diri sendiri atau identitas adalah bagaimana kita mengenal pribadi misal nama,alamat,pekerjaan dan lain-lain. Namun pernyataan tersebut kurang benar menurut bapak Aniq diri sendiri atau identitas adalah dimana posisi kita berada itulah identitas kita, misal kita sekarang menjadi guru maka identitas kita adalah guru yang tugasnya adalah mengajari murid supaya pintar, misal posisi kita sebagai mahasiswa maka identitas diri kita adalah mahasiswa yang harus belajar demi masa depan kita sendiri itulah pengertian identitas diri menurut Bapak Aniq dan saya pun tidak keberatan tentang pengertian identitas yang beliau sampaikan.

Jika kalian tidak setuju atau memiliki pendapat yang berbeda silahkan bisa memberi saran di kolom komentar 

Kamis, 04 Oktober 2018

Pendidikan di Indonesia


PENDIDIKAN  di INDONESIA

Kita tahu bahwa bapak pendidikan Indonesia adalah Ki Hajar Dewantara atau nama kratonnya Raden Mas Soewardi Surjaningrat, beliau lahir di Pakualam, 2 Mei 1889 itulah mengapa hari pendidikan nasional jatuh pada tanggal 2 Mei yaitu karena beliau juga lahir pada tanggal 2 Mei.kali ini saya akan sedikit membahas tentang Ki Hjar Dewantara Sebenarnya banyak tokoh pendidikan Indonesia seperti Rohana Kuddus, Imam Santoso, Bu Kasur, Kiai Hasym, Soetomo, Ahmad Dahlan dan banyak lagi. Tokoh pendidikan dari dunia misal Al Gazhali, Jhon Locke, Ibnu Sina, Thomas Newton, Jean Piaget dan masih sangat banyak lainnya. Namun kali ini saya ingin membahas tentang Ki Hajar Dewantara dalam bukunya beliau menjelaskan bahwa pendidikan berasal dari kemerdekaan artinya jika kita masih dijajah atau belum merdeka maka kita sulit untuk melakukan pendidikan karena situasinya akan tidak enak dan tidak stabil. Pernyataan beliau dikuatkan oleh pernyataan Sujiwo Tejo yang mengatakan kemerdekaan adalah suatu kebebasan lahir dan batin namun masih mengenal batas-batas. Pendapat Ki Hajar Dewantara juga dikuatkan oleh pembukaan UUD 1945 dalam tujuan kemerdekaan Indonesia alenia keempat yaitu kemerdekaan bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Gagasan-gagasan beliau banyak digunakan Indonesia sebagai dasar dalam pendidikan Indonesia. Tidak hanya di Indonesi gagasan-gagasan beliau juga banyak digunakan di luar negri terutama adalah Finlandia, kita tahu negara finlandia adalah negara dengan pendidikan terbaik didunia. Seharusnya kita bangga pada bangsa sendiri karena ada tokoh Indonesia yang teori atau gagasannya digunakan dalam cara mengajar pada negara dengan pendidikan no.1 didunia. Kemudian apakah kita perlu untuk mencontoh pendidikan di Finlandia? Tidak perlu karena menggunakan cara dari Ki Hajar Dewantara yang berasali Indonesia, kita harus berpikir bahwa Finlandia negara yang paling maju dalam pendidikan menggunakan teori atau gagasan dari Indonesia bisa maju apalagi kita yang orang asli di Indonesia pastinya kita harus lebih baik dari Finlandia. Untuk itu kita harus semangat dalam belajar agar negara kita ini lebih maju terutama dalam hal pendidikan, jangan hanya kita malah saling menghujat satu sama lain yang akhir-akhirnya menimbulkan perpecahan dan permasalahan.

Jumat, 28 September 2018

filsafat pendidikan


FILSAFAT PENDIDIKAN

Filsafat Pendidikan merupakan pengetahuan atau penyelidikan tentang pendidikan. Karena saya berada dalam lingkup Universitas maka saya akan membahas tentang Filsafat Pendidikan di Kampus, saya lihat akhir-akhir ini melihat banyak perguruan tinggi yang sudah berjalan melebihi sebagai Universitas yang tujuan utamanya adalah sebagai media atau sarana prasarana untuk menuntut ilmu. Namun sekarang banyak kepentingan pribadi atau golongan yang berada dalam Universitas yang hanya menguntungkan  pribadi atau golongannya. Menurut saya mahasiswa akan sulit untuk menjalankan perkuliahannya jika mereka tidak menurut pada kampus, padahal kampus terkadang hanya mementingkan kepentingan pribadi. Kebanyakan cara-cara yang digunakan kampus dalam melaksanakan kepentingannya dengan cara melakukan seminar atau menjual buku kepada mahasiswanya, kemudian kampus atau dosen mewajibkan mahasiswa mengikuti seminar atau membeli buku yang dibuat oleh beberapa dosen, sebagai sanksinya mahasiswa yang tidak mentaati perintah lembaga dan dosen mahasiswa tersebut akan mendapatkan nilai yang jelek dalam suatu mata kuliah tertentu, tidak sedikit dosen dalam perkuliahan tatap muka yang langsung mengancam akan memberikan nilai yang jelek pada mahasiswa yang tidak mengikut seminar atau membeli bukunya.
Menurut saya itu merupakan paksaan secara halus, karena semua yang diinginkan kampus harus kita penuhi walaupun terkadang hati kita terasa tidak senang terhadap kebijakan tersebut. Seharusnya kampus tidak mengharuskan mahasiswanya untuk membeli buku atau pun mengikuti seminar yang diadakan oleh pihak kampus. Sehingga mahasiswa tidak merasa terbebani secara materiel dan fikiran.